Rabu, 30 November 2011

4.6 Layanan Catting

Bikin Layanan Chatting Sendiri dengan Openfire

Hampir semua kantor tempat saya pernah bekerja menggunakan layanan Instant Messenger atau chat service untuk komunikasi internal kantor. Mulai dari yang menggunakan Free Open Source Software (FOSS) seperti Openfire, layanan publik seperti Yahoo Messenger (YM) sampai layanan premium berbayar seperti OCS buatan Microsoft yang login-nya bisa terintegrasi dengan akun kantor. Komunikasi lewat media chatting memang lebih enak dan efisien. Untuk kantor yang tidak menyediakan telepon di meja tiap karyawan, apalagi perusahaan yang banyak memiliki kantor cabang. Menggunakan layanan publik yang gratis seperti YM saja karyawan sudah bisa komunikasi real-time baik dengan mode teks ataupun dengan suara alias telpon-telponan. Kantor cukup menyediakan sambungan internet berkapasitas besar, biaya telepon pun bisa ditiadakan. Ditambah lagi fitur-fitur tambahan seperti file transfer untuk bertukar berkas dengan cepat atau canvas sharing dan desktop sharing yang memudahkan kolaborasi pekerjaan. Namun menggunakan layanan publik seperti Yahoo Messenger, Google Talk (Gtalk) atau MSN tentu ada kekurangannya. Meskipun gratis, lokasi server yang di luar negeri tentu butuh langganan internet yang memadai. Internet putus, komunikasi juga ikut putus. Berbeda dengan jika kita punya layanan chatting sendiri yang servernya dipasang di intranet. Komunikasi pun tidak tergantung layanan internet. Ditambah lagi kantor yang menginginkan kerahasiaan percakapan internalnya. Pilihan menggunakan layanan chatting sendiri pun jadi lebih menarik.
Pengalaman saya dengan Openfire sudah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu waktu namanya masih Jive Messenger yang kemudian sempat berubah jadi Wildfire. Sampai sekarang Openfire buat saya masih jadi pilihan terbaik. Selain stabil dan matang, mudah di-install dan digunakan, Openfire juga mudah dikembangkan fiturnya dengan tersedianya banyak plugin yang juga gratis. Aplikasi client-nya juga banyak tersedia karena protokol yang digunakan adalah protokol standar, yaitu XMPP alias Jabber yang juga digunakan oleh Gtalk. Ada Pidgin yang bisa untuk beberapa akun sekaligus, Pandion yang cukup ringan atau Spark yang dirilis oleh vendor Openfire sendiri.
Untuk memiliki layanan chatting sendiri menggunakan Openfire kita cukup menyediakan satu komputer yang akan berfungsi sebagai server. Tidak perlu berspesifikasi terlalu tinggi, bisa disesuaikan dengan berapa banyak yang akan menggunakan layanan tersebut di komputer. PC standar rumahan yang ada sekarang sudah cukup digunakan untuk kantor yang tidak terlalu besar. OS-nya bisa pakai Windows atau Linux. Openfire ini berbasis Java yang bisa dijalankan di kedua platform dengan mudah.
Berikutnya adalah database. Bisa menggunakan MySQL yang juga gratis atau embedded database yang sudah termasuk dalam paket Openfire. Kekurangan dari embedded database ini kita tidak bisa lagi mengutak-atik datanya setelah terinstal. Saya lebih merekomendasikan menggunakan MySQL yang kalau tidak ingin repot instalasinya bisa pakai yang paling praktis seperti XAMPP atau WAMP. Meskipun dua paket itu sebenarnya hanya untuk development tapi untuk skala penggunaan kecil masih cukup digunakan untuk layanan chatting bersama Openfire.
Memilih berkas installer di sini, kalau saya lebih suka pilih berkas instalasi yang tanpa proses instalasi (berupa file zip) karena saya biasanya sudah pernah install JDK (Java Development Kit). Setelah download file Openfire dan mengekstraknya, di dalam folder bin ada beberapa berkas yang bisa digunakan untuk menjalankan Openfire. openfired adalah daemon yang bisa dijalankan dari command prompt. Selain itu ada openfire yang akan menampilkan console window yang lebih mudah digunakan karena menyediakan tombol Start, Stop dan Launch Admin untuk membuka admin panel.
Admin panel ini sendiri bisa diakses langsung dengan alamat http://localhost:9090 kalau diakses dari komputer yang sama. Jika belum terinstal maka akan muncul step-step instalasi yang sangat mudah karena hanya perlu memilih bahasa, pilihan database (setelah database selesai dibuat di MySQL) dan mengisi password admin. Begitu selesai, openfire bisa langsung digunakan. User baru bisa dibuat dari admin panel maupun dari aplikasi client

Tidak ada komentar:

Posting Komentar